Skip to main content

Makalah Incremental model


MAKALAH
INCREMENTAL MODEL
Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Rekayasa Perangkat Lunak
Yang Di Bimbing Oleh: Hoiriyah,. M.Kom


 
 
DISUSUN OLEH KELOMPOK III:
1.    Ahmad Fauzan                 (2015020100019)
2.    Abd. Rahman Alim                   (2016020100012)
3.    Muzayanul Akmal           (2016020100019)
4.    Madhirah                         (2016020100023)
5.     Mohammad Rusli             (2016020100030)



UNIVERSITAS ISLAM MADURA
(UIM) PAMEKASAN FAKULTAS TEKNIK
PRODI TEKNIK INFORTIKA 2018






KATA PENGANTAR

 Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena limpahan rahmat dan karunia-Nya serta kesempatan yang diberikan kepada kami untuk menyusun makalah Incremental Model sebagai salah satu tugas mata kuliah Rekayasa Perangkat Lunak yang harus dipenuhi.
 Kami menyadari bahwa makalah ini pun jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, Kami tetap berharap kepada pembaca, masukan baik berupa kritikan atau saran-saran yang sifatnya membangun guna kesempurnaan makalah berikutnya.



Pamekasan, 06 Oktober 2018

                                                                                                                                    Penulis


 


DAFTAR ISI

 i






BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


Perkembangan Teknologi informasi dan komputer saat ini sangat signifikan. Pada dasarnya prinsip teknologi adalah untuk melayani kebutuhan informasi secara tepat waktu (fast), tepat guna (accurate), dan tepat sasaran (relevant). Informasi memenuhi kebutuhan secara tepat waktu jika dapat tersedia pada saat dibutuhkan, sehingga memerlukan kecepatan proses. Kebutuhan tepat guna akan terpenuhi jika informasi yang dihasilkan benar sehingga mendukung pengambilan keputusan yang benar. Sementara penggunaan informasi tersebut baru dapat dirasakan manfaatnya jika diberikan kepada orang yang tepat dan benar-benar memerlukannya, sehingga informasi juga harus relevan terhadap penggunanya.

Perkembangan teknologi komputer tidak hanya mencakup teknologi yang digunakan, tetapi juga merambat sampai ke metode pengembangan sistem informasi dan konsep-konsep yang merupakan bagian infrastruktur dari suatu sistem dan teknologi informasi. Perkembangan teknologi komputer sampai saat ini telah melalui tiga gelombang perubahan.

Komputer merupakan alat modern yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Mulai dari mengerjakan pekerjaan kantor, multimedia, bahkan hiburan. Dewasa ini perkembangan komputer semakin berkembang dan masih akan terus berkembang tanpa batas. Kita sebagai manusia mau tidak mau harus mengikuti perkembangan kemajuan teknologi khususnya bidang komputerisasi agar kita tidak termakan oleh alat yang kita buat sendiri.

Saat ini komputer hampir dapat dijumpai di setiap kantor pemerintah, perusahaan, sekolah, atau bahkan rumah tangga. Perkembangan teknologi komputer yang pesat, khususnya di bidang perangkat lunak, membuat computer menjadi semakin user friendly dan telah menjadikannya suatu kebutuhan bagi kalangan tertentu. Komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai pengganti mesin tik ataupun alat hitung, namun kini juga banyak digunakan dalam membantu pembuatan keputusan penting.

B.     Rumusan Masalah


1.    Apakah pengertian atau defenisi dari incremental model ?
2.    Apa saja tahapan – tahapan dari incremental model ?
3.    Bagaimana karakteristik incremental model ?
4.    Bagaimana kelebihan dan kekurangan dari incremental model ?
5.    Bagaimana kendala dari incremental model ?

C.    Tujuan Penulisan


1.    Untuk mengetahui pengertian atau defenisi dari incremental model.
2.    Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari incremental model.
3.    Untuk mengetahui  bagaimana desain pemodelan incremental model.




BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Incremental Model

Incremental model adalah model pengembangan sistem pada software engineering berdasarkan requirement software yang dipecah menjadi beberapa fungsi atau bagian sehingga model pengembangannya secara bertahap. dilain pihak ada mengartikan model incremental sebagai  perbaikan dari model waterfall dan sebagai standar pendekatan topdown.
Model ini sangat populer, Selain karena pengaplikasian menggunakan model ini mudah, kelebihan dari model ini adalah ketika semua kebutuhan sistem dapat didefinisikan secara utuh, eksplisit, dan benar di awal project, maka SE dapat berjalan dengan baik dan tanpa masalah. Meskipun seringkali kebutuhan sistem tidak dapat didefinisikan seeksplisit yang diinginkan, tetapi paling tidak, problem pada kebutuhan sistem di awal project lebih ekonomis dalam hal uang (lebih murah), usaha, dan waktu yang terbuang lebih sedikit jika dibandingkan problem yang muncul pada tahap-tahap selanjutnya.
Contoh Penggunaan Incremental Model :
Misalnya, perangkat lunak pengolah kata yang dikembangkan dengan menggunakan paradigma penambahan akan menyampaikan manajemen file dasar, editing serta fungsi penghasilan dokumen pada penambahan pertama; kemudian editing dan kemampuan penghasilan dokumen yang lebih canggih pada pertambahan kedua; pengecekan spelling dan tata bahasa pada pertambahan ketiga; serta kemampuan pengaturan halaman tingkat lanjut pada tahap pertambahan keempat. Harus dicatat bahwa aliran proses untuk berbagai pertambahan tersebut dapat menggabungkan paradigma prototype.
Sebagai contoh kedua, mengadopsi model sekuensial linier dan model prototipe. Fungsi dasar sama, tapi ada tambahan asesoris (contoh : ada M.Word 1997, 2000). Fungsi tambahan ditambahkan terus untuk membuat system menjadi lebih baik. Pada increment pertama PL yang jadi, mengakomodasi kebutuhan inti. Baru pada tahap berikutnya ditambahkan kemampuan baru.

B.     Tahapan Incremental Model

Layaknya Model Waterfall, model ini pun juga memiliki tahapan tahapan untuk perancangan perangkat lunaknya, yaitu:
·      Requirement , Requirment adalah proses tahapan awal yang dilakukan pada incremental model untuk penentuan kebutuhan atau analisis kebutuhan.
·      Specification, Specification adalah proses spesifikasi dimana menggunakan analisis kebutuhan sebagai acuannya.
·      Architecture Design, adalah tahap selanjutnya, perancangan software yang terbuka agar dapat diterapkan sistem pembangunan per-bagian pada tahapan selanjutnya.
·      Code, setelah melakukan proses desain selanjutnya ada pengkodean/coding.
·      Test merupakan tahap pengujian dalam model ini.
Desain Pemodelan Incremental



Tahapan-tahapan tersebut dilakukan secara berurutan. Setiap bagian yang sudah selesai dilakukan testing, dikirim ke pemakai untuk langsung dapat digunakan. Pada incremental model, tiga tahapan awal harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum sebelum tahap membangun tiap increment. Untuk mengantisipasi kondisi yang terjadi pada incremental model, diperkenalkan model More Risky Incremental Model. Model ini menerapkan sistem kerja yang paralel. Setelah daftar kebutuhan didapatkan dari pemakai, tim spesifikasi membuat spesifikasi untuk modul pertama. Setelah spesifikasi pertama selesai, tim desain menindak lanjuti. Tim spesifikasi sebelumnya juga langsung membuat spesifikasi untuk model kedua, dan seterusnya. Jadi, tidak harus menunggu modul pertama selesai hingga dikirim ke user.
Model incremental menggabungkan elemen-elemen model sekuensial linier (diimplementasikan secara berulang) dengan filosofi prototype interatif. Model ini memakai urutan-urutan linier di dalam model yang membingungkan, seiring dengan laju waktu kalender. Setiap urutan linier menghasilkan pertambahan perangkat lunak yang kemudian dapat disampaikan kepada pengguna. Pada saat model incremental (pertambahan) ini digunakan, pertambahan pertama sering merupakan produk inti (core product), yaitu sebuah model pertambahan yang dipergunakan, tetapi beberapa muka tambahan (beberapa diketahui dan beberapa tidak) tetap tidak disampaikan. Produk inti tersebut dipergunakan oleh pelanggan (atau mengalami pengkajian detail). Sebagai hasil dari pemakaian dan/atau evaluasi maka dikembangkan rencana bagi pertambahan selanjutnya. Rencana tersebut menekankan modifikasi produk inti untuk secara lebih baik memenuhi kebutuhan para pelanggan dan penyampaian fitur serta fungsional tambahan. Proses ini mengikuti penyampaian setiap pertambahan sampai bisa menghasilkan produk yang lengkap.
Model proses incremental tersebut, seperti model prototype dan pendekatan-pendekatan evolusioner yang lain, bersifat iterative. Tetapi tidak seperti model prototype, model pertambahan berfokus pada penyampaian produk operasional dalam setiap pertambahannya. Pertambahan awal ada di versi stripped down dari produk akhir, tetapi memberikan kemampuan untuk melayani pemakai dan juga menyediakan platform untuk evaluasi oleh pemakai. Perkembangan pertambahan, khususnya berguna pada saat staffing, tidak bisa dilakukan dengan menggunakan implementasi lengkap oleh batasan waktu bisnis yang sudah disepakati untuk proyek tersebut. Jika produk inti diterima dengan baik, maka staf tambahan (bila dibutuhkan) bisa ditambahkan untuk mengimplementasi pertambahan selanjutnya. Sebagai tambahan, system mayor yang sedang pada masa perkembangan serta waktu penyampaiannya belum pasti, mungkin membutuhkan keberadaan perangkat keras yang baru. Bisa juga rencana tertentu dibuat untuk menghindari pemakaian perangkat lunak ini, sehingga memungkinkan fungsionalitas partial disampaikan kepada pemakai tanpa harus banyak tertunda.

C.    Karakteristik Incremental Model

Berikut merupakan karakteristik dari Incremental model :
1.      Kombinasi element dari waterfall dengan sifat iterasi/perulangan.
2.      Element-element dalam waterfall dikerjakan dengan hasil berupa produk dengan spesifikasi tertentu, kemudian proses dimulai dari fase pertama hingga akhir dan menghasilkan produk dengan spesifikasi yang lebih lengkap dari yang sebelumnya. Demikian seterusnya hingga semua spesifikasi memenuhi kebutuhan yang ditetapkan oleh pengguna.
3.      Produk hasil increment pertama biasanya produk inti (core product), yaitu produk yang memenuhi kebutuhan dasar. Produk tersebut digunakan oleh pengguna atau menjalani review/pengecekan detil. Hasil review tersebut menjadi bekal untuk   pembangunan pada increment berikutnya. Hal ini terus dikerjakan sampai produk yang komplit dihasilkan.
4.      Model ini cocok jika jumlah anggota tim pengembang/pembangun PL tidak cukup.
5.      Mampu mengakomodasi perubahan secara fleksibel.
6.      Produk yang dihasilkan pada increment pertama bukanlah prototype, tapi produk yang sudah bisa berfungsi dengan spesifikasi dasar.
7.      Mungkin terjadi kesulitan untuk memetakan kebutuhan pengguna ke dalam rencana spesifikasi masing-masing hasil increment.
8.      Produk hasil increment pertama biasanya produk inti (core product), yaitu produk yang memenuhi kebutuhan dasar. Produk tersebut digunakan oleh pengguna atau menjalani review/pengecekan detil. Hasil review tersebut menjadi bekal untuk pembangunan pada increment berikutnya. Hal ini terus dikerjakan sampai produk yang komplit dihasilkan.

D.    Kelebihan Penggunaan Incremental Model

Incremental Model memiliki beberapa kelebihan antara lain :
*        Merupakan model dengan manajemen yang sederhana.
*        Bersifat interatif atau perulangan.
*        Mampu mengakomodasi perubahan secara fleksibel.
*        Prioritas tinggi pada pelayanan system adalah yang paling diuji.
*        Produk yang dihasilkan semakin lama semakin lengkap, hingga versi akhir dari sebuah produk akan dianggap paling lengkap dan sempurna karena mengalami perbaikan yang berkesinambungan.
*        Model ini cocok jika jumlah anggota tim pengembangan/pembangunan software terbatas.
*        Pelanggan dapat memakai inkremen yang pertama sebagai bentuk prototype dan mendapatkan pengalaman yang dapat menginformasikan persyaratan untuk inkremen system berikutnya.
*        Resiko untuk kegagalan proyek secara keseluruhan lebih rendah. Walaupun masalah dapat ditemukan pada beberapa inkremen, bias saja beberapa inkremen diserahkan dengan sukses kepada pelanggan.

E.     Kekurangan Penggunaan Incremental Model


v  Incremen harus relative lebih kecil (tidak lebih dari 20.000 baris kode) dan setiap incremen harus menyediakan sebagian dari fungsional system.
v  Adanya kesulitan untuk memetakan persyaratan pelanggan pada inkremen dengan ukuran yang benar.
v  Butuh waktu yang relatif lebih lama untuk menghasilkan produk yang lengkap.
v  kemungkinan tiap bagian tidak dapat diintegrasikan.

v  Harus Open Architecture.

F.     Kendala Penggunaan Incremental Model

Kendala yang sering terjadi adalah sulitnya untuk memetakan kebutuhan user (customer) ke dalam rencana spesifikasi masing-masing hasil increment. Hal ini disebabkan pula karena seringkali user sulit menentukan kebutuhannya sendiri secara eksplisit atau jelas.

Dan  karena model ini melakukan pendekatan secara urut / sequential, maka ketika suatu tahap terhambat, tahap selanjutnya tidak dapat dikerjakan dengan baik dan itu juga menjadi salah satu kekurangan dari model ini.



BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat kami ambil adalah Incremental model merupakan salah satu software engeenering yang menggabungkan elemen-elemen model sekuensial linier (diimplementasikan secara berulang) dengan filosofi prototype interatif. Karena sifat perubahannya fleksibel maka Produk yang dihasilkan semakin lama semakin lengkap, hingga versi akhir dari sebuah produk akan dianggap paling lengkap dan sempurna karena mengalami perbaikan yang berkesinambungan. Hanya Saja untuk menghasilkan produk yang lengkap memerlukan waktu yang cukup lama tapi pada akhirnya akan menghasilkan kepuasan bagi user.

B.     Saran


Kami harap bagi pembaca bila menemukan kekeliruan atau kata yang mempunyai  makna menyinggung ataupun salah dalam penerapan dalam kehidupan pembaca / bertentangan maka kami mohon maaf, karena kami pembuat makalah ini hanya ciptaan yang pasti masih memilikin kekurangan.

Banyak kekurangan dari makalah ini, karena keterbatasan pengetahuan, tenaga dan lainnya yang ada pada diri kami. Karena kekurangan itulah, kami mohon kritik dan saran dari pembaca.


DAFTAR PUSTAKA


http://rizalloa.ilearning.me/?p=135/
http://id.scribd.com/doc/55303320/Pengertian-Prototype
http://yuliagroups.wordpress.com/pengertian-prototype/
http://daanlaiablog.blogspot.com/2012/06/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
http://kantin-kampus.blogspot.com/2012/02/metode-incremental.html

Comments

Popular posts from this blog

DATA FLOW DIAGRAM (DFD)

 DATA FLOW DIAGRAM (DFD) Definisi Data Flow Diagram Menurut Para Ahli Serta Fungsi Dan Tujuan DFD - Data Flow Diagram merupakan gambaran suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. Dengan adanya Data Flow Diagram maka pemakai sistem yang kurang memahami dibidang komputer dapat mengerti sistem yang sedang berjalan. Salah satu komponen sistem informasi yang harus didesain adalah model atau prosedur sistem. Dalam mendesain model, systems analyst harus memiliki pemahaman tentang kaidah-kaidah manajemen dan proses bisnis yang baik terkait dengan masalah sistem yang akan dibuat desain modelnya. Pada prinsipnya setiap tools pemodelan sistem dapat digunakan untuk membuat desain model, salah satunya yang paling populer adalah Data Flow Diagram atau sering juga dikenal dengan istilah diagram alir data (DAD).   Diagram alir data adalah diagram yang digunakan untuk memodelk

Sejarah RPL Dan Evaluasi Software

SEJARAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK (RPL) DAN EVALUASI SOFTWARE Sejarah Rekayasa Perangkat Lunak Sejak pertama kali di ciptakan sekitar pada tahun 1940-an Hingga saat ini Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) bertujuan untuk mengambangkan Praktik Dan Teknologi Untuk meningkatkan produktivitas para praktisi pengembang perangkat lunak Dan kualitas aplikaasi yang di gunakan oleh pemakai. 1945 – 1965 : Awal Di masa ini istilah software engineering digunakan untuk pertama kalinya . Saat itu masih terdapat debat tajam mengenai aspek engineering dari pengembangan perangkat lunak. Tahun 1968 dan 1969, D ua konferensi tentang rekayasa perangkat lunak yang di sponsori oleh komite sains NATO, Ber dampak kuat pada perkembangan rekayasa perangkat lunak. Tak sedikit yang ber anggap an bahwa dua konferensi inilah yang menandai awal resmi nya profesi rekayasa perangkat lunak. Dan jangan beranggapan kalau software itu akan menjadi yang terbaik karena itu adalah sebuah karya yang hanya ber